(for English version, please see at the bottom – below the Indonesian version)
Apa itu Teknik Industri?
Lulusan sarjana Teknik Industri UI yang diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Walaupun respons pengguna lulusan kami sangat menggembirakan, tentunya untuk menjaga kepercayaan masyarakat industri, perlu secara terus-menerus mengintegrasikan perkembangan terbaru keilmuan Teknik Industri sehingga secara rutin pula akan kami evaluasi dan sesuaikan.
Seperti terlihat dalam pendefinisian bidang keilmuan teknik industri versi Institute of Industrial Engineers (IIE) dibawah ini:
Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa.
Untuk menjelaskan pendefinisian ini maka definisi diatas akan dibagi menjadi 3 bagian utama:
Bagian 1: Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan energi …
Bagian ini mendeskripsikan 3 peran utama yang harus dilakukan seorang teknik industri yaitu merancang, meningkatkan dan menginstalasi sebuah sistem terintegrasi.
Kita mulai dari konsep “sistem terintegrasi”. Sistem dapat diartikan sebagai sebuah entitas/obyek yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi sedemikian rupa sehingga entitas tadi mampu berfungsi mencapai tujuannya. Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Ini berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik berupa barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini karena hampir semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.
Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut bermuara kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan sederhana ke-4 unsur tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menjadi manusia karena semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa. tetapi jika dimasa yang akan datang kita bisa mendesain tubuh manusia dari komponennya kemudian menyatukannya apakah akan menjadi manusia?
Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri di dunia dan juga di Indonesia, biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem (bisa lebih banyak dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-sistem mana yang diperdalam pemahamannya. Tetapi semuanya pasti memiliki minimal 4 sub-sistem ini sebagai dasar.
Untuk Teknik Industri UI, kami membagi sebuah sistem industri terintegrasi sebagai berikut:
Setiap dan semua komponen/sub-sistem merupakan komponen yang harus dikuasai dalam melakukan 3 tugas utama seorang teknik industri:
- Merancang menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem disini tidak hanya berupa sistem pabrik atau organisasi, tetapi dapat berupa pula merancang sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi.
- Meningkatkan dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya meningkatkan/manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini mencakup kemampuan analisa, berfikir sistem dan lain sebagainya yang berguna dalam memecahkan masalah.
- Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berfikir jauh ke depan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Penterjemahan konsep ini contohnya adalah manajemen proyek, design for maintenance, design for manufacture, design for six sigma (DFSS) dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan bahkan pengontrolan kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.
Bagian 2: .. untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-ilmu sosial serta prinsip dan metodologi teknik/rekayasa ..
Bagian ini menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk mendukung peran seorang teknik industri dan penegasan bahwa teknik industri walaupun erat dengan ilmu sosial masih merupakan bidang teknik. Itulah sebabnya dalam kurikulum teknik industri tahun pertama sarat dengan kuliah-kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus, aljabar linear, fisika, kimia dan sebagainya, walaupun secara muatan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dari teknik industri.
Bagian 3: .. untuk menspesifikasikan, memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem terintegrasi.
Bagian 3 merupakan sebuah konsekuensi yang logis dari penterjemahan bagian 1 dari definisi teknik industri, yaitu 3 peran utama teknik industri tentunya akan menciptakan sebuah sistem baru atau sistem perbaikan dengan kinerja yang lebih baik. Ini berarti perbaikan atau perancangan harus berorientasi kepada fakta dan data.
Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana menspesifikasikan kinerja, memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan bagaimana mengevaluasinya.
- Menspesifikasikan: Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah, tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak akan kemana-mana. Menspesifikasikan berarti pula seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator, form pencarian data, alat yang digunakan untuk mengukurnya, frekuensi pengukuran dsb.
- Memprediksi: setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya.
- Mengevaluasi: tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja tadi. Jika telah dispesifikasikan dengan baik maka pada langkah ini dijalankan proses pengevaluasian kinerja. tentunya hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.
Sedangkan konsentrasi keilmuan diarahkan lebih dalam untuk diambil pada pada jenjang pendidikan berikutnya yaitu S2 atau dikenal pula sebagai program magister.
Video-video tentang Apa itu TI dan bidang-bidang profesinya
.
What is Industrial Engineering?
Industrial engineering is concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, information, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design, to specify, predict, and evaluate the results to be obtained from such systems.
Let us divide this official definition of Industrial Engineeringin to 3 parts:
Part 1: Industrial engineering is concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, information, equipment and energy.
Let us begin with integrated systems. The term systems means that Industrial Engineers must have the capability to see problems as a systems, they must be able to identify the components of systems, how they interact and construct these interactions into hollistic behavior that could emerge from the system. The hollistic systemic process are the meaning of integration. An integrated system could behave differently than just the sum of its parts. In a system, Industrial Engineers could find more than just 5 components mentions in this definition (people, materials, information, equiptment and energy). In fact, the specialties and unique difference from IE programs all over Indonesia and all over the world, are depending on which focus each programs have in one or more components. IEUI groups these components illustrated in the picture below:
So what do IErs do with an integrated systems? They must design, install and improve. These 3 responsibilites defines the role of Industrial Engineers.
- Design is the first role which IErs must creatively combine their skills and knowledge in designing a better system. This could be a production system, service systems or a solution system. A system of solution is a way to deliver a multi-approach, multi-disicpline and multi-dimension solutions. This “multi” solutions are needed especially while facing a complex problems.
- Install is the second role if IErs. They must be able to define task and activities needed to install the systems. With this ability, they were forced to think ahead when designing the systems. So both are interrelated. Courses such as Project Management, Product Design and Plant Layout, are courses that translate this ability.
- Improves is also the same as management. Management experts believe that there is a different between administration and management. Administration focuses on the efficiency of repeating processes or services. Management improves the efficiency and effectiveness of administrations and other systems. Therefore, problem solving skills are very important. Courses in IE that focuses on this are quality assurance and improvement system, human factors and many more. The students must also finishes the final year project that is based on problem solutions.
Part 2: It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design, …
This part shows that even as an engineering discipline, IE is different. IE needs a specific (specialized) combination of knowledge and skills to conduct their roles in design, install and improve an integrated systems. However, the basic principles and methods of engineering still applies in our professions, such as using decision based on quantitative approach, rigid methodologies, and logical thinking.
Part 3: to specify, predict, and evaluate the results to be obtained from such systems.
So how IErs know that the systems they are designing are better? They must be able to specify, predict and evaluate the results for the system they have designed, installed and improved.
- Specify: IErs must define and specify what performance is required from the system. Different people with different expertize could see performance differently. There should be a balanced performance that is objective, quantitative based and acceptable by all parties. Therefore, IErs must be able to define indicators, how to collect them, and present them.
- Predict: After performance specification process, IErs must be able to predict how the systems’ performance results. This is important to give am early correction in the design, installation and improvement process. Systems modeling is the course that focuses on this.
- Evaluate: When IErs recive the prediction or the final performance, evaluation process starts. Evaluation serves as a feedback for course correction. It shows if our activites corresponds to the performance defined.