Pada tanggal 8-12 Maret 2010 diadakan Lomba Keilmuan Teknik Industri (LKTI) ke-10 yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia (UI). Lomba Keilmuan Teknik Industri yang lebih dikenal sebagai LKTI merupakan kompetisi keilmuan teknik industri yang tertua di Indonesia. Perlombaan ini diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Industri (IMTI) dari salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI).
Keunikan dari LKTI adalah variasi dari tema yang berubah setiap tahun untuk menggambarkan luasnya bidang kontribusi yang bisa dilakukan oleh keilmuan teknik industri.
LKTI tahun ini bertemakan “dealing with disaster” ,yaitu mengenai bencana kekeringan yang sering terjadi di NTT. Pada babak pre-eliminary ini peserta diwajibkan mengumpulkan paper dengan kasus dan peraturan yang telah ditentukan oleh panitia. Waktu yang diberikan untuk membuat paper ± 2 minggu, kemudian pada awal Maret diumumkn tim-tim yang lolos untuk mengikuti karantina LKTI. Dari setiap regional terdapat kapasitas (kuota) tim yang akan lolos, sehingga terpilih 20 tim yang lolos untuk mengikuti LKTI.
Dari 20 tim yang lolos akan mengikuti lomba serta dikarantina di Wisma Makara, Universitas Indonesia. Seluruh peserta LKTI berkumpul pada hari minggu tanggal 7 Maret 2010 untuk mengikuti briefing dahulu. Senin, tanggal 8 Maret 2010 lomba hari pertama dimulai. Pada hari pertama, sebelum mulai lomba diadakan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Dekan Teknik Industri Universitas Indonesia, Kepala DepartemenTeknik Industri UI, para dosen Teknik Industri UI, ahli bencana dari Prancis, dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulan Bencana(BNPB).
Peserta harus melewati 4 babak dari jam 09.00-18.00WIB babak tersebut antara lain, babak Isian, babak pilihan ganda, babak taruhan(betting), dan babak essay. Pada hari ke-2 peserta akan melakukan simulasi tentang penanggulan bencana meggunakan aplikasi yang sudah disediakan oleh panitia. Pada tahap ini, seluruh peserta melakukan simulasi pengambilan keputusan dalam kasus penanggulangan bencana di suatu negara maya. Simulasi yang dilakukan berformat games, panitia menyediakan suatu software simulasi bencana pada suatu negara maya. Setiap tim peserta melakukan pengambilan keputusan pengalokasian sumber daya dengan cara memasukkan data pada software tersebut dalam penanggulangan bencana pada periode waktu tertentu. Ukuran performansi dari simulasi ini adalah jumlah korban akibat bencana, angka kesiapan bencana, dan nilai komunikasi. Keputusan yang dipilih nantinya akan diolah oleh software tersebut menjadi ukuran-ukuran performansi tersebut. Hasil penilaian dari tahap ini selanjutnya digabungkan dengan nilai pada tahap pertama. Nilai gabungan ini kemudian digunakan untuk menyeleksi 6 dari 20 tim.
Pada hari ke-3 diadakan seminar yang dibawakan oleh para ahli penanggulangan bencana dari BNPB. Terdapat 3 orang pembicara pada seminar ini, yaitu Dr. Priyadi Kardono, M.Sc. yang memberikan penjelasan mengenai “National Agency for Disaster Management / Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)”, kemudian dilanjutkan oleh Dr. I Nyoman Kandun yang membahas tentang “Peranan Sarjana Teknik dalam Penanggulangan dan Penanganan Resiko Bencana”, kemudian yang terakhir adalah B. Wisnu Widjaja yang mempresentasikan tentang “Bencana Kegagalan Teknologi”. Kemudian dilanjutkan acara Job Expo yang dihadiri oleh beberapa perusahaan nasional maupun internasional, seperti PT.Nielsen, PT.Auto 2000, PT.Accenture, Siemens, PT. Altus, PT.Bukit Asam, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan sistem penilaian pada kompetisi LKTI tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini penentuan juara dihitung berdasarkan nilai dari 3 tahap, yakni 25% tahap II, 25% tahap III, dan 50% tahap IV. Pada hari jumat diumumkan para pemenang LKTI, sebagai berikut :
Juara 1 : Universitas Pelita Harapan
Juara 2 : Intstitut Teknologi Bandung
Juara 3 : Universitas Indonesia
Juara Harapan 1 : Universitas Binus 1
Juara Harapan 2 : Universitas Andalas
Juara Harapan 3 : Universitas Binus 2